Pemuda …!
Ibu pertiwi yang sedang
menangis
Melawan hitam legamnya
luka
Diterpa badai derita
yang tak bertuan
Sudah cukup kau lalui
duri zaman
Perdarahan yang kau
tumpahkan
Tak ada henti-hentinya
mengalir
Tak inginkah kau sumpal perdarahan itu
Ibu pertiwi…!
Kini senyum mulai
tergambar malu-malu
Terlihat seberkas
cahaya menghapus hitam
Bunga-bunga harapan
mulai merekah
Darah-darah mulai
mengering
Bersamaan dengan
terbitnya sang pagi
Yang menari-nari
menghapus derita
Karena pemuda harapan
telah bangun dari tidurnya.
Muhammad F. Anshori